Laungan Sunyi
Dengarkah kau
suara laungan yang sunyi
dibelakang senyum si badut,
terlindung dari zahir
kecewa tangis berdarah tergumpal
selama ini
Dengarkah kau
Pekikan si gila yang amarah
disebalik topeng intelek dan rasional
menyiat daging kelemahan insan,
yang batu, ingin menyamar intan
yang palsu, ingin mereka pertahan
Mungkin jika kau amati dengan mata hatimu,
Akan jelas segala penipuan
Mungkin jika
kau pasang telingamu,
kata bidas lagi pedas
akan menjadi pelita akhlakmu
Dunia ini syurga bagi mereka yang sesat
kata pujangga,
Buta segala-segalanya
mendabik dada, menepuk sorak,
bersawang segala nilai dusta
yang meruntuhkan sesama kita
Dengarkah kau
Jiwaku meronta dizalimi binatang
yang lahirnya manusia,
Memendam pedih duri, mangsa insan duniawi
yang bernafsu tanpa pagar,
tamak rakus menghimpun tanpa memberi
Aku hampa dalam diam paksa
Berakar berumbi dalam kepercayaanku
Tersangkut dalam realiti, yang bingung lagi membingungkan
Sandiwara hipokrit beradab yang berterusan
menenggelamkan laungan jiwa berontak suci
yang nyaring dalam sunyi sepi.
Nukilan:
Stingray
14 November 2006
suara laungan yang sunyi
dibelakang senyum si badut,
terlindung dari zahir
kecewa tangis berdarah tergumpal
selama ini
Dengarkah kau
Pekikan si gila yang amarah
disebalik topeng intelek dan rasional
menyiat daging kelemahan insan,
yang batu, ingin menyamar intan
yang palsu, ingin mereka pertahan
Mungkin jika kau amati dengan mata hatimu,
Akan jelas segala penipuan
Mungkin jika
kau pasang telingamu,
kata bidas lagi pedas
akan menjadi pelita akhlakmu
Dunia ini syurga bagi mereka yang sesat
kata pujangga,
Buta segala-segalanya
mendabik dada, menepuk sorak,
bersawang segala nilai dusta
yang meruntuhkan sesama kita
Dengarkah kau
Jiwaku meronta dizalimi binatang
yang lahirnya manusia,
Memendam pedih duri, mangsa insan duniawi
yang bernafsu tanpa pagar,
tamak rakus menghimpun tanpa memberi
Aku hampa dalam diam paksa
Berakar berumbi dalam kepercayaanku
Tersangkut dalam realiti, yang bingung lagi membingungkan
Sandiwara hipokrit beradab yang berterusan
menenggelamkan laungan jiwa berontak suci
yang nyaring dalam sunyi sepi.
Nukilan:
Stingray
14 November 2006
0 Comments:
Post a Comment
<< Home